Jumat, 06 September 2019

SHALAT ➳ IBADAH YANG SIA-SIA.


Shalat dianggap sebagai tiang utama yang membangun keislaman seseorang, jika seorang Muslim menjalankan shalat lima waktu secara rutin maka ia akan termasuk golongan Muslim yang saleh!.
Bagi Muslim pencapaian sebagai status Muslim yang saleh ini dianggap sebagai Prestasi Iman yang membanggakan dan memberikan pahala besar.
Itu sebabnya banyak Muslim yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melakukan shalat saat waktunya tiba dimanapun mereka berada,

  • Kiri
  • Pusat
  • Kanan
Hapus
klik untuk menambahkan keterangan

termasuk sekalipun mereka tengah berada di tempat umum, selain ungkapan kesalehan mereka sebagai Muslim shalat ditempat-tempat umum juga dianggap sebagai dakwah atau propoganda Islam, sebagian dari mereka bahkan membuat dahinya menjadi warna kehitaman agar semua orang tahu betapa rajinnya mereka melakukan shalat dan betapa hebatnya Islam yang telah membuat mereka mencintai shalat.
Ironisnya semangat religius ini bertolak belakang dengan apa yang di ajarkan oleh Yesus tentang bagaimana orang harus berdoa, ini sabda Yesus, "Dan apa bila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang Munafik. Mereka suis mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah Ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mère m'a di lihat orang. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya..." (Injil Matius 6:5).
Shalat yang di pamer-pamerkan di Muka umum ataupun jidat yang sengaja di hitamkan, baik untuk menyatakan ketaatan sebagai Muslim maupun sebagian dari propoganda Islam hanya menuai balasan di dunia, entah itu pujian kagum atau cibiran sinis dari orang-orang lain yang melihat. Tidak lebih!.
Tapi Artikel ini tidak membahas kemunafikan sebagian Muslim selama melaksanakan shalat, itu cuma masalah kecil!. Artikel ini membahas tentang masalah kekeliruan yang mendasar dalam rumusan shalat yang membuatnya sebagai ibadah yang sia-sia dan sekaligus mengungkapkan bahwa betapa tersesatnya Agama Islam!.
Fakta ini tentu akan mengejutkan bagi Muslim, bagaimana mungkin shalat yang mereka lakukan dengan kusyuh dan tulus sebanyak lima kali sehari dan yang dilakukan serta diajarkan oleh Muhammad (ﷺ) ternyata hanyalah ibadah sia-sia yang tidak akan didengarkan oleh Tuhan?.
Ini menghapuskan dimensi spiritual Islam dan mengguncang keimanan seorang Muslim!.
Jika shalat sarana yang utama bagi Muslim untuk menyembah Tuhan ternyata hanyalah ritual yang sia-sia maka Islam tidaklah pantas disebut sebagai Agama.
Untuk memahami ini saya ingin menjelaskan ajaran Yesus tentang berdoa sebagaimana yang tertulis dalam Injil
Ajaran Yesus akan menjadi batu uji atas masalah ini karena bagi Muslim Yesus juga di hormati sebagai nabi yang mengajarkan kebenaran!.

  • Kiri
  • Pusat
  • Kanan
Hapus
klik untuk menambahkan keterangan

Beginilah sabda Yesus, "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain (Farisi) itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Injil Lukas 18:10-14).
Orang Farisi telah meninggikan dirinya atau merasa sebagai orang yang benar di hadapan Tuhan selain itu orang Farisi tersebut juga telah menghakimi si Pemungut Cukai dan juga orang-orang lain di hadapan Tuhan, pada hal satu-satunya hakim yang sesungguhnya hanyalah Tuhan.
Bagaimana mungkin Tuhan mau mendengarkan doa orang Farisi ini?!
Adalagi ajaran Yesus tentang bagaimana seharusnya sikap seorang manusia datang menghadap Tuhan:

  • Kiri
  • Pusat
  • Kanan
Hapus
klik untuk menambahkan keterangan

"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Injil Lukas 14:8-11). Kita hendaknya datang menghadap Tuhan dengan merendahkan diri agar Tuhan sendirilah yang menempatkan kita pada tempat yang seharusnya. Hanya Tuhan saja yang tahu tentang tempat seberapa layak kita di hadapan-Nya, mereka yang meninggikan diri dihadapan Tuhan dan tidak layak untuk itu akan di usir!. Intinya sama, jangan pernah menjadi hakim di hadapan Tuhan dengan menempatkan diri kita lebih tinggi dari orang-orang lain

LALU APA HUBUNGANNYA DENGAN SHALAT?
Mari kita dengar sepenggal rumusan doa Iftitah dalam shalat kurang lebih artinya seperti ini:
"Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan sepenuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang Musyrik."
Kemudian akhir daripada doa Iftitah dikatakan seperti demikian:
"...Dan aku termasuk orang-orang Islam."
Bukankah semangat doa ini sama dengan doa orang Farisi dalam perumpamaan yang di ceritakan Yesus yang di atas?
Dengan mengucapkan kalimat doa Iftitah tadi, dalam melakukan shalat seorang Muslim telah meninggikan dirinya di hadapan Tuhan sebagai orang yang benar atau golongan Islam dan sekaligus juga menghakimi orang lain yang non Muslim dengan cara merendahkan mereka sebagai kaum Musyrik!.
Ditambah lagi dengan rumusan surah Alfatiha yang selalu di bacakan dalam shalat:

  • Kiri
  • Pusat
  • Kanan
Hapus
klik untuk menambahkan keterangan

" Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Kau berikan nikmat, bukan jalan yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang sesat..".
Orang-orang yang di murkai Allah adalah sebutan Islam sebagai orang-orang Yahudi.
Sedangkan orang-orang yang sesat adalah sebutan Islam sebagai orang-orang Kristen.
Dengan demikian melalui surah Alfatehah tadi Muslim dalam shalatnya kembali menghakimi serta merendahkan orang-orang Yahudi dan Kristen di hadapan Tuhan!
Bagaimana mungkin doa yang meninggikan diri dan menghakimi orang-orang lain dapat didengarkan oleh Tuhan?.
Gunakan akal sehat!.
Mungkin Muslim akan berdalih:
Bukankah mereka shalat dengan bersujud merendahkan diri dihadapan Tuhan?
Secara lahiriah seorang Muslim melakukan sujud seperti orang yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhan tapi dalam doanya mereka justru meninggikan diri dan menghakimi orang lain!.
Mereka lupa bahwa yang di perhitungkan Tuhan adalah apa yang berasal dari hati yaitu doa-doanya bukan apa yang tampak secara lahir!.
Dengan kata lain, Shalat adalah ibadah yang penuh Kemunafikan ibarat kuburan yang di labur putih dari luar tampak bagus tapi di dalamnya penuh dengan tulang belelulang!.
Ibadah shalat yang dilakukan orang Muslim secara lahiriah memang menampakkan kesalehan dan kerendahan hati tapi di dalamnya terdapat semangat penghakiman terhadap orang-orang non Muslim!.
Itu sebuah kesalahan fatal yang tidak dapat di perbaiki karena rumusan dan cara shalat sudah dilakukan selama lebih dari 14 abad.

TUHAN ADALAH HAKIM YANG SESUNGGUHNYA.
Tuhan tidak akan mendengarkan Doa orang yang menghakimi sesamanya manusia, akibatnya seluruh doa dalam shalat yang di ucapkan Muslim lima kali sehari, tidak peduli sebaik apa pun mereka melakukannya, tidak akan di dengarkan Tuhan!.
Masalahnya jika bukan Tuhan mendengarkan doa-doa Muslim dalam shalat, siapakah yang mendengarkannya?!.
Tentu saja Iblis!
Dialah yang akan menjawab semua doa shalat seorang Muslim dengan tujuan agar kaum Muslim terus melakukan shalat dan jiwanya tersesat semakin dalam.
Iblis memang selalu menipu dan menyesatkan manusia sejak semula!
Dengan demikian, shalat hanyalah sebuah Ibadah yang sia-sia, membuang-buang waktu dan akan menjerumuskan Muslim kedalam jurang kesesatan yang semakin dalam.
ADA SATU HAL LAGI.
Dalam rumusan Alfatihah yang di bacakan dalam shalat, setiap Muslim mengatakan demikian: "Tunjukilah kami jalan yang lurus..."
Mari kita gunakan akal sehat!
Dengan mengatakan ini maka setiap Muslim mengakui bahwa mereka belum menemukan jalan yang lurus!
Lalu dengan apa kita sebut orang yang belum menemukan jalan yang lurus?.
Tentu saja mereka adalah orang-orang yang masih tersesat!
Ya..!,
Dengan mengucapkan Alfatehah Muslim mengakui bahwa dalam Islam mereka belum menemukan jalan yang lurus.
Atau dengan kata lain..
Dalam Islam mereka tetap tersesat!.
Karena Muhammad (ﷺ) sendiri juga mengucapkan hal yang sama dalam shalatnya itu berarti Muhammad (ﷺ) sendiri pun tidak menemukan jalan yang lurus di dalam Islam, Muhammad (ﷺ) sang nabi Islam ternyata termasuk juga orang-orang yang sesat.
Ini pesan Injil:
"Jika orang buta membimbing orang buta, maka keduanya akan masuk ke dalam lubang!"
Jadi untuk apa lagi mengikuti agama Islam jika dalam Agama ini tidak juga di dapatkan jalan yang lurus?.
Bandingkan ini dengan Kristen.
Dalam Injil Yesus mengatakan demikan:

  • Kiri
  • Pusat
  • Kanan
Hapus
klik untuk menambahkan keterangan

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku...". (Injil Yohanes 14:6 ).
Yesus adalah jalan yang lurus dan satu-satunya yang akan mengantarkan Manusia pada keselamatan, barang siapa yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan penyelamat sudah menemukan Jalan yang lurus!.
Dengan demikian orang-orang Kristen sesungguhnya sudah menemukan jalan yang lurus. Yang perlu di lakukan seorang Kristen adalah berjalan menuju keselamatan dengan cara mengikuti satu-satunya jalan yang lurus itu. Atau dengan kata lain, dengan mengikuti ajaran Yesus Kristus dan meneladani hidup-Nya. Itulah tugas seorang pengikut Kristus!. Sementara itu kaum Muslim masih kebingungan dan terus mencari jalan lurus tersebut dan di dalam Islam mereka tidak akan pernah menemukannya sampai kapan pun karena meeeka telah diajarkan untuk menolak Yesus satu-satunya jalan yang lurus. ini tentu sangat menyakitkan bagi Muslim, mère m'a selama lebih 14 abad masih terus tersesat sementara itu kaum yang mèreka anggap tersesat justru sudah menemukan jalan yang lurus tersebut sejak 2000 tahun yang lalu. Ironis namun itulah Faktanya!.

ADA DUA HAL YANG DAPAT DI LAKUKAN OLEH KAUM MUSLIM.
Yang pertama: lupakan shalat!.
Karena rumusannya yang Salah, D'Halatte menjadi doa yang sia-sia dan tidak akan didengarkan Tuhan.
Lalu apakah Tidak perlu berdoa lagi?
Bukan begitu!.
Berdoa Lima kali sehari memang bagus dan layak untuk du teruskan tapi ganti semua bacaan shalat yang menyesatkan itu dengan dia sederhana ini: "Ya Allah, kasihani lah aku orang berdosa ini..".
Ucapkan doa ini berulang-ulang, sebanyak mungkin. Itu jauh lebih baik di Banding bacaan shalat yang di ajarkan oleh Muhammad (ﷺ).
Yang kedua: Tinggalkan Islam!
Kalian tidak akan pernah menemukan jalan yang lurus di dalam Islam,
Muhammad (ﷺ) sendiri tidak menemukannya, apalagi kaum Muslim yang menjadi pengikutnya.

ISLAM ADALAH AGAMA YANG SUDAH BANGKRUT.
Cara berdoanya Salah,
Jalan lurus pun tak punya.
Jadi apa lagi yang kalian harap dari Islam?
Segera tinggalkan Islam selagi kalian masih punya kesempatan.
Temukanlah jalan lurus yang kalian rindukan itu dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Sekian dulu Artikel kali ini dan anda juga dapat menyimak Artikel yang sebelumnya di sini.

Wassallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡 T̼s̼ ̼ᴋ̼ᴀ̼ʟ̼ɪ̼ ̼ɪ̼ɴ̼ɪ̼ ̼ᴄ̼ᴜ̼ᴋ̼ᴜ̼ᴘ̼ ̼ᴘ̼ᴀ̼ɴ̼ᴊ̼ᴀ̼ɴ̼ɢ̼,̼ ̼ᴍ̼ᴏ̼ʜ̼ᴏ̼ɴ̼ ̼ᴋ̼...