Umm Qirfa adalah seorang perempuan Arab yang sudah tua renta, dan dia adalah kepala suku pagan yang bernama Banu Fazara di Wadi al-Qura. Akan tetapi 6 tahun setelah Muhammad hijrah ke Madinah bersama para pengikutnya, Rasul Alloh ﷻ memerintahkan pengikutnya untuk menyerang Banu Fazara,tepatnya pada bulan Januari 628 M (HijrahkeMadinah pada tahun 622 M).
Penyerangan ini dipimpin oleh Abu Bakr As-Siddiq dan Zayd bin Haritha. Apa kesalahan Umm Qirfa sehingga dia dan kaumnya diserang secara brutal atas perintah Muhammad ﷺ?
Alasannya hanya karena Muhammad ﷺ tidak suka jika suatu kaum atau sebuah kelompok suku dipimpin oleh seorang perempuan. Padahal Umm Qirfa sendiri tidak pernah sama sekali mengusik-usik Muhammad ﷺ dan gerombolannya.
Silahkan buka dan baca Hadits Sahih dan Qur'an yang menyatakan ketidak-sukaan Muhammad ﷺ terhadap perempuan jika menjadi pemimpin.
Alasannya hanya karena Muhammad ﷺ tidak suka jika suatu kaum atau sebuah kelompok suku dipimpin oleh seorang perempuan. Padahal Umm Qirfa sendiri tidak pernah sama sekali mengusik-usik Muhammad ﷺ dan gerombolannya.
Silahkan buka dan baca Hadits Sahih dan Qur'an yang menyatakan ketidak-sukaan Muhammad ﷺ terhadap perempuan jika menjadi pemimpin.
Sahih al-Bukhari Vol. 9 Buku 92 No. 7099
" لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً "
" Tidak akan baik keadaan suatu kaum yang mengangkat wanita sebagai pemimpin mereka "
http://sunnah.com/bukhari/92/50
http://sunnah.com/bukhari/92/50
Qur'an Surah An-Nisaa': 34
الرِّجالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّساءِ بِما فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلى بَعْضٍ وَبِما أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوالِهِمْ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Qur'an Surah Al-Baqarah: 228
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya.
Umm Qirfa yang sudah tua renta, dan sangat dihormati dan dihargai oleh oleh suku-suku Arab lainnya (terbukti dengan terdapatnya 50 pedang yang bergantung di kudanya sebagai hadiah dari ketua-ketua suku lainnya), dibunuh secara brutal, kejam, dan sadis oleh pengikut Muhammad ﷺ Suaminya yang bernama Malik juga ikut dibunuh bersama beberapa orang sukunya yang lain. Sebagian menjadi tawanan, termasuk anak perempuan Umm Qirfa yang sangat cantik.
Umm Qirfa dibunuh dengan cara Qays bin Mohsin mengikat kedua kaki Umm Qirfa pada dua ekor Unta, kemudian Unta itu dipacu berlari berlawanan arah, sehingga tubuh Umm Qirfa terbelah menjadi dua bagian. Setelah itu Qays memenggal kepala Umm Qirfa kemudian menyerahkannya kepada Zayd untuk kemudian diserahkan kepada Muhammad ﷺ sang Rasul Alloh ﷻ sebagai tanda kemenangan. Kepala Umm Qirfa ini nantinya akan dipertontonkan (di arak) di Madinah.
Umm Qirfa dibunuh dengan cara Qays bin Mohsin mengikat kedua kaki Umm Qirfa pada dua ekor Unta, kemudian Unta itu dipacu berlari berlawanan arah, sehingga tubuh Umm Qirfa terbelah menjadi dua bagian. Setelah itu Qays memenggal kepala Umm Qirfa kemudian menyerahkannya kepada Zayd untuk kemudian diserahkan kepada Muhammad ﷺ sang Rasul Alloh ﷻ sebagai tanda kemenangan. Kepala Umm Qirfa ini nantinya akan dipertontonkan (di arak) di Madinah.
Adapun anak gadis Umm Qirfa diserahkan kepada Salamah bin Al Akwa, akan tetapi Muhammad ﷺ kemudian memintanya dari Salamah untuk diserahkan kepada Hazan bin Abu Wahb (paman dari ibunya).
Kisah Kekejaman Rasul Alloh ﷻ bersama pengikutnya terhadap Umm Qirfa dan sukunya dapat dibaca di :
Kitab Sirah Rasul Allah, oleh Ibnu Ishaq hal. 980 (terjemahan Inggrisnya di hal. 665)
Zayd also raided Wadi-l-Qurra where he met Banu Fazara and some of his companions were killed; he himself carried wounded from the field. Ward b. Amr b. Madash one of B. Sad b. Hudhayl was killed by one of B. Badr whose name Sa’d b. Hudhaym. When Zayd came he swore that he would use no ablution until he raided B. Fazara; and when he recovered from his wounds the apostle sent him against them with a force. He fought them in Wadi-al-Qura and killed some of them. Qays b. al-Musahhar al-Yamuri killed Mas’ada b. Hakama b. Malik b. Hudhayfa b. Badr and Umm Qirfa Fatima was taken prisoner. She was a very old woman, wife of Malik. Her daughter and Abdulla b. Mas’ada were also taken. Zaid ordered Qays b al-Musahhar to kill Umm Qirfa and he killed her cruelly. (By putting a rope to her two lega and to two cammels and driving them until they rent her in two)
Then they brought Umm Qirfa’s daughter and Mas’ada’s son to the apostle. The daughter of Umm Qirfa belonged to Salama b. Amr b. al-Akwa who had taken her. She held a position of honor among her people, and the Arabs used to say, “Had you been more powerful than Umm Qirfa you could have done no more”. Salama asked the apostle to let him have her and he gave her to him and he presented her to his uncle Hazn b. Abu Wahb and she bare him Abdul-Rahman b. Hazn
Then they brought Umm Qirfa’s daughter and Mas’ada’s son to the apostle. The daughter of Umm Qirfa belonged to Salama b. Amr b. al-Akwa who had taken her. She held a position of honor among her people, and the Arabs used to say, “Had you been more powerful than Umm Qirfa you could have done no more”. Salama asked the apostle to let him have her and he gave her to him and he presented her to his uncle Hazn b. Abu Wahb and she bare him Abdul-Rahman b. Hazn
➠Terjemahan :
Zayd juga ke Wadi-al-Qura di mana dia bertemu dengan Banu Fazara dan beberapa rekannya terbunuh; Zayd sendiri dilarikan dalam keadaan terluka. Ward bin Amr bin Madash, salah seorang B. Sa’d bin Hudhayl , telah dibunuh oleh salah seorang dari bani Badr (yang namanya Sa’d bin Hudhaym). Ketika Zayd bersumpah bahwa dia tidak akan pernah wudhu sampai bisa menguasai banu Fazara, dan ketika dia sembuh dari lukanya Nabi mengirim dia kembali memerangi mereka bersama sebuah pasukan. Zayd menyerang bani Fazara di Wadi al-Qura dan membunuh beberapa orang dari mereka. Qays b. Al-Musahhar al-Yamuri membunuh Mas'ada b. Hakama b. Malik b. Hudhayfa b. Badr dan Umm Qirfa (nama sebenarnya adalah Fatima binti Rabiah bin Badr) ditangkap sebagai tawanan. Dia adalah seorang perempuan tua, istri dari Malik bin Hudhayfah. Anak perempuannya bersama Abdullah bin Mas’ada juga ditawan. Zayd memerintahkan Qays b. Mohsin untuk membunuh Umm Qirfa. Qays mengikat kedua kakinya dengan tali dan mengikatkan tali-tali itu pada Unta. Dia lalu memacu unta-unta itu ke dua arah yang berlawanan sehingga tubuh Umm Qirfa terbelah menjadi dua bagian .
Kemudian mereka membawa puteri Umm Qirfa dan anak dari Mas’ada kepada Nabi.
Zayd juga ke Wadi-al-Qura di mana dia bertemu dengan Banu Fazara dan beberapa rekannya terbunuh; Zayd sendiri dilarikan dalam keadaan terluka. Ward bin Amr bin Madash, salah seorang B. Sa’d bin Hudhayl , telah dibunuh oleh salah seorang dari bani Badr (yang namanya Sa’d bin Hudhaym). Ketika Zayd bersumpah bahwa dia tidak akan pernah wudhu sampai bisa menguasai banu Fazara, dan ketika dia sembuh dari lukanya Nabi mengirim dia kembali memerangi mereka bersama sebuah pasukan. Zayd menyerang bani Fazara di Wadi al-Qura dan membunuh beberapa orang dari mereka. Qays b. Al-Musahhar al-Yamuri membunuh Mas'ada b. Hakama b. Malik b. Hudhayfa b. Badr dan Umm Qirfa (nama sebenarnya adalah Fatima binti Rabiah bin Badr) ditangkap sebagai tawanan. Dia adalah seorang perempuan tua, istri dari Malik bin Hudhayfah. Anak perempuannya bersama Abdullah bin Mas’ada juga ditawan. Zayd memerintahkan Qays b. Mohsin untuk membunuh Umm Qirfa. Qays mengikat kedua kakinya dengan tali dan mengikatkan tali-tali itu pada Unta. Dia lalu memacu unta-unta itu ke dua arah yang berlawanan sehingga tubuh Umm Qirfa terbelah menjadi dua bagian .
Kemudian mereka membawa puteri Umm Qirfa dan anak dari Mas’ada kepada Nabi.
The History of Al-Tabari: The Victory of Islam, Vol. 8, hal. 96
Allah’s Messenger sent Zayd to Wadi Qura, where he encountered the Banu Fazarah. Some of his Companions were killed, and Zayd was carried away wounded. Ward was slain by the Banu Badr. When Zayd returned, he vowed that no washing should touch his head until he had raided the Fazarah. After he recovered, Muhammad sent him with an army against the Fazarah settlement. He met them in Qura and inflicted casualties on them and took Umm Qirfah prisoner. He also took one of Umm’s daughters and Abdallah bin Mas’adah prisoner. Zyad bin Harithah ordered Qays to kill Umm, and he killed her cruelly. He tied each of her legs with a rope and tied the ropes to two camels, and they split her in two.
Allah’s Messenger sent Zayd to Wadi Qura, where he encountered the Banu Fazarah. Some of his Companions were killed, and Zayd was carried away wounded. Ward was slain by the Banu Badr. When Zayd returned, he vowed that no washing should touch his head until he had raided the Fazarah. After he recovered, Muhammad sent him with an army against the Fazarah settlement. He met them in Qura and inflicted casualties on them and took Umm Qirfah prisoner. He also took one of Umm’s daughters and Abdallah bin Mas’adah prisoner. Zyad bin Harithah ordered Qays to kill Umm, and he killed her cruelly. He tied each of her legs with a rope and tied the ropes to two camels, and they split her in two.
➠ Terjemahan :
Rasul Allah mengirim Zayd ke Wadi Qura, di mana dia bertemu dengan Banu Fazarah. Beberapa rekannya terbunuh, dan Zayd terluka dan melarikan diri. Ward dibunuh Banu Badr. Ketika Zayd kembali, dia bersumpah tak mencuci rambutnya sampai dia menyerang kaum Fazarah. Setelah dia sembuh, Muhammad mengirimnya untuk menyerang tempat tinggal Banu Fazarah. Dia bertemu mereka di Qura dan mengalahkan mereka dan menawan Umm Qirfah. Dia juga menawan anak perempuan Umm Qirfa dan Abdallah bin Mas’adah. Zyad bin Harithah memerintahkan Qays untuk membunuh Umm Qirfah, dan dia membunuhnya dengan kejam. Dia mengikat masing-masing kaki Umm Qirfa dengan tali itu pada dua ekor Unta, dan unta-unta itu membelah tubuh Umm Qirfa menjadi dua bagian.
Sirah An-Nabawiya, ibnu Hisyam, Bab IV, hal. 273
Sirah Al-Nabawiya Al-Halabiya, Bab III, hal. 174 & 180
☞ Jadi, hanya karena Muhammad ﷺ tidak suka jika Kepala/Pemimpin Suku itu seorang Perempuan, maka Muhammad ﷺ memerintahkan pengikutnya untuk melakukan tindakan Pembunuhan sekejam dan sesadis itu ???
☞ Sungguh mulia dan sangat terpuji sikap, perilaku, dan perbuatan beliau dalam ajaran Islamnya.
☞ Ada juga banyak buku-buku Islam yang mencatat kisah ini, apakah kisah ini kisah bohongan dan karangan kafir Yahudi dan/atau Nasrani ???
Silahkan download :
The earliest biography of Muhammad, by ibn Ishaq, translated by A. Guillaume di :
➬ Perlu juga di ketahui bahwa ada lagi kisah pembunuhan besar-besar yang dilakukan oleh Rasul Alloh ﷻ bersama para pengikutnya, yaitu Genosida Kaum Yahudi bani Qurayza.
* Catatan :
Abu Bakr As-Siddiq (ayah dari 'Aisha, Asmaa', Umm Kulthum) Bukankah ☛ ketiga-tiganya ini adalah istri Muhammad ﷺ ?
Zayd bin Haritha (anak angkat Muhammad ﷺ, suami Zainab).
Ilustrasi pempunuhan Umm Qirfa melalui Komik.
Ilustrasi pempunuhan Umm Qirfa melalui Komik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar