DUA WAJAH ISLAM DAN MITOS AGAMA DAMAI


Nyaris setiap kali ada tindakan terorisme yang melibatkan pelaku Muslim kita selalu mendengar para tokoh masyarakat, ntah itu Ulama atau petugas Pemerintah sibuk mengatakan "Terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam dan Islam adalah Agama damai!". ini selalu diungkapkan berulang-ulang seperti klien layanan Masyarakat, sebaliknya setiap teroris tertangkap dan diadili mereka juga selalu meyakini apa yang dilakukannya adalah berdasarkan ajaran Islam.
jadi mana yang benar, Islam yang mengajarkan Damai atau Islam mengajarkan terorisme?!.
Islam versi moderat dan politisi atau Islam version Ulama radikal dan teroris??!. 

Untuk memahami ini kita perlu mengadu kepada Islam itu sendiri bukan mendengarkan Propoganda tentang Islam dan untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana Islam terbentuk para mulanya, bukan menurut tafsiran Politikus, Ulama atau Teroris.
Islam para waktu Muhammad (ﷺ) membentuknya adalah Islam yang sesungguhnya, itu adalah bentuk Islam Wassalam sinil, sudah final dan sempurna mama Islam itulah acuan objek tips kita.

ISLAM MILIKI DUA PRIODE DALAM PEMBENTUKANNYA, YAITU PRIODE MEKAH DAN MADINAH.

Seperti kebanyakan orang Mekah para masa itu, Muhammad (ﷺ) adalah seorang penyembah Berhala, setelah menerima wahyu yang ia percaya dari Gabriel atau malaikat  Jibril Muhammad (ﷺ) mulai mengajarkan wahyu tersebut pada orang-orang yang di Mekah.
Kondisi Mekah saat Muhammad (ﷺ) memulai misinya sebagai Nabi sangat Moral.
Kabah yang merupakan tempat berhala para masa itu terisi lebih dari 300 jénis berhala termasuk Hajar aswad yang disembah oleh Muhammad (ﷺ) dan keluarganya disamping itu keadaan Muhammad (ﷺ) tidak memiliki kekuasaan politik membuat Muhammad (ﷺ) sangat toléran terhadap berbagai perbedaan Agama yang ada pada masa itu, para priode inilah ayat-ayat Al-Quran seperti
• "bagimu Agamamu, bagiku Agamaku." (Qs.109:6).
• "Tidak ada paksaan dalam memeluk Agama (Qs. 2:256)
•Maka barang siapa yang ingin beriman  hendaklah ia beriman dan barang siapa yang ingin kafir hendaklah ia kafir (Qs. 18:29).
• Dan sebagainya muncul

Inilah wajah Islam yang damai dan ramah.
Ironisnya selama 13 tahun upayanys mengajarkan Islam sebagai Agama yang menurutnya adalah penerus tradisi monotheis Abraham, Muhammad memperoleh sekitar 150 orang pengikut!, berarti pengikutnya bertambah lebih 11 orang/tahun, ini jumlah yang sangat sedikit, bisa dikayakan Upayanya dalam menyebarkan Islam di Mekah adalah suatu kegagalan!.
Tetapi keadaan menjadi berubah drastis setelah Muhammad (ﷺ) pindah atau hijrah ke Yathrib, sebuah kota yang di kuasai oleh suku Yahudi. Pada priode ini Muhammad (ﷺ) mengubah taktiknya dengan mulai memanfaatkan strategi Politik dan kekerasan secara Agresif, Islam yang sejak semula Religius berubah menjadi Ideologis dan terobsesi pada upaya berbentuk kekuasan, dari sitatus awal menjadi pengungsi Muhammad (ﷺ) terus menarik pengikut dengan strategi barunya dan akhirnya dia berhasil menguasai Yathrib dengan menindas serta memusnahkan orang-orang Yahudi yang menguasai kota itu sebelumnya. Muhammad (ﷺ) kemudian  mengubah nama kota itu menjadi Madinah, pada priode Madinah inilah muncul ayat-ayat pedang seperti surah Qs.9:5 yang berbunyi:
" Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan..."
Dan masih banyak lagi Ayat-ayat lainnya yang menginpirasi sebagai umat Muslim untuk melancarkan Jihad!
Yang harus di pahami dan ini sangat penting!.
Ayat-ayat yang turun di Madinah ini menggantikan (meng-abrogasi) ayat-ayat toleran dan damai yang sebelumnya turun di Mekah, meskipun demikian ayat-ayat priode Mekah ini tidak di hilangkan, ayat-ayat tersebut tetap ada di dalam Al-Qur'an dan tercampur di antara ayat-ayat Pedang dengan urutan yang tidak Kronologis.
Secara statistik Islam dengan semangat dominasi dan jihad versi Madinah ini adalah Islam yang sukses!.
Pada priode ini, Muhammad (ﷺ) berhasil meraih 100.000 pengikut dalam waktu 10 tahun dan pada akhir hidupnya seluruh jazirah arab mutlak di kuasai Islam,  bandingkan ini dengan 13 tahun priode Mekah dimana Muhammad (ﷺ) mampu meraih 150 orang, bisa di katakan priode Madinah adalah Wajah Islam yang sesungguhnya!.
Yaitu Islam yang Ideologis, haus kekuasaan, tidak toleran dan siap melakukan kekerasan untuk mencapai tujuannya sebaliknya priode Mekah adalah wajah Islam Pecundang atau Islam yang gagal, itulah sebabnya kalender Islam yang menandai awal peradaban Islam tidak di mulai di Mekah tetapi di mulai saat Muhammad (ﷺ) hijrah ke Madinah.
Dan untuk mengubur dalam-dalam kenangan buruk kegagalan Islam di Mekah, Muhammad (ﷺ) merebut kembali kota tersebut dengan pasukan Jihadnya dan menjadikan Mekah sebagai kota Apartheid paling Ekstrim di Dunia sampai hari ini.
Nah apa yang dapat kita simpulkan dari realita sejarah pembentukan Islam ini?
Ada 2 kesimpulan yang bisa kita tarik.
Yang pertama Islam adalah Agama dua wajah yaitu: agama yang damai kalau dimaksud adalah priode Mekah dan Agama Ideologis yang penuh dengan kekerasan jika yang di maksud adalah Madinah.
Yang kedua dan yang terpenting Islam yang sesungguhnya adalah Islam Madinah. Itulah Islam yang sukses dan secara resmi peradaban Islam memang di mulai pada Islam Madinah bukan Islam Mekah.
Disinilah kekuatan dan jati diri yang sesungguhnya di bangun serta di sempurnakan, dengan demikian Islam bukan hanya ajaran religius seperti pada priode di Mekah tapi kekuatan Ideologis yang terobsesi untuk mendominasi dunia dan siap melakukan kekerasan jika hal perlu.
Melihat karakter Madinah yang Ideologis dan haus kekuasaan bisa kita simpulkan bahwa kaum Muslim akan terus berjuang dengan berbagai cara tanpa henti sampai seluruh dunia jatuh kedalam dominasi mereka dan menerima syariah Islam baik sebagai Muslim maupun non Muslim yang tunduk kepada Syariah dengan membayar jizya (itu semacam pajak Preman). Tujuannya adalah mewujudkan ketaatan seluruh umat Manusia pada Alloh (ﷻ) tauhid. Itu tidak lain adalah Peradaban yang Totaliter dan memperbudak kemanusiaan.
Itulah hasil akhir dari Visi peradaban Islam, dengan semangat Totaliter ini, tidak berlebihan jika Islam di sebut juga adalah Komunisme yang bertuhan!.
Disinilah ayat-Ayat Al-Qur'an priode Madinah di butuhkan sebagian dari strategi Islam untuk mendominasi dunia.
Islam Mekah yang damai dan toleran di gunakan sebagai alat propoganda dan langkah awal, siapa pun yang punya hati nurani tentu tidak menyukai ajaran Agama yang penuh kekerasan maka untuk menarik pengikut saat kaum Muslim memiliki kekuatan pemaksa atau tidak dapat menerapkan Islam ideologis, Islam selalu menampilkan dirinya dalam wajah religius yang damai dan toleran Alloh (ﷻ) Islam priode Mekah

DI INDONESIA KITA SANGAT BERUNTUNG.
Sekalipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim namun pendiri bangsa ini (soekarno) telah menutup peluang penerapan syariah Islam dalam bernegara dengan menolak Piagam Jakarta.
Dengan demikian gagasan Islam yang Ideologis tidak banyak berkembang di dalam negeri ini, sepanjang sejarah berdirinya negri ini partai Islam belum pernah menjadi pemenang dalam pemilu, itu sebabnya wajah Islsm di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan sebagai wajah Islam yang relatif damai dan ramah setidaknya di bandingkan dengan Islam di Timur tengah.
Sebagian besar umat Islam yang umumnya tidak mendalami ajaran Islam mengira Islam di Mekah adalah Islam yang sesungguhnya akibatnya merekapun dengan terus beranggapan bahwa Islam adalah yang mengajarkan kebaikan, kedamaian dan bersikap toleran terhadap agama lain.
Wajah Islsm inilah yang kemudian di klaim oleh politisi atau apologis Islam sebagai wajah Islam yang sesungguhnya. Tapi mereka yang mengerti Islam tahu bahwa berdasarkan Fakta sejarah Islam Mekah yang damai dan toleran adalah Islam pecundang yang gagal total, bahkan kaum Pagan penyembah berhala tidak tertarik untuk mengikuti Agama baru ini mesiki yang menyebarkannya adalah Muhammad (ﷺ) nabi dan pengajar Islam terbaik, jika Muhammad (ﷺ) telah gagal mengajarkan Islam dengan cara ini pengikutnya juga tidak mungkin berhasil maka dibalik sepihak upaya penerapan Islam Mekah yang tampak damai selalu tersembunyi keinginan yang tak pernah padam untuk menerapkan Islam periode Madinah yaitu Islam yang Ideologis yang dominatif, haus kekuasaan dan sarat kekerasan.
Islam Madinah adalah wajah Islam yang sesungguhnya yang menjadi acuan keberhasilan peradaban Islam.
Seperti itulah bentuk Final model peradaban Islam.
Kaum Muslim yang memahami Agamanya pasti akan menerapkan Islam Madinah ini jika keadaan memungkinkan, ketika umat Muslim berbicara masyarakat Madani peradaban Islam Madinah inilah yang mereka maksudkan dengan demikian Islam Ideologis sarat semangat Jihad adalah panggilan di dalam nama Islam yang sulit di hindari oleh mereka yang sudah memahami keislamannya.
Inilah sumber munculnya teroris global yang akan selalu ada selama Islam ada.
Ini menjelaskan mengapa banyak Muslim baik dan toleran terhadap Agama lain tiba-tiba berubah menjadi Fanatik dan Ideologis bahkan siap berjihan setelah mereka mulai aktif mempelajari Islam secara mendalam, ntah itu di Pesantren tertentu atau di berbagai Pengajian yang di bimbing oleh ustadz-ustadz tertentu.
Jadi salah besar jika kita mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam gerakan jihad adalah orang-orang yang tidak memahami Islam umumnya justru mereka lebih memahami Islam lebih baik dari kebanyakan Muslim yang hidup damai dan toleran!.

MARI KITA BANDINGKAN DENGAN KRISTIANITAS.
Seperti juga Islam yang terbentuk dalam priode Mekah dan Madinah kekristenan di bentuk dalam priode yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Tapi urutannya bertolak belakang dengan Islam!
Unsur-unsur yang mengandung kekerasan, seperti kisah-kisah dalam peperangan dan juga hukuman mati bagi dosa-dosa tertentu ada di Perjanjian Lama sebaliknya dalam ajaran Perjanjian Baru ajaran yang penuh kasih dan semangat pengampunan menjadi sangat dominan.
Ini tergambar jelas dalam Injil ketika orang-orang Yahudi membawa seorang Pezinah ke hadapan Yesus, menurut Hukum Taurat perempuan Pezinah harus dihukum mati dengan dilempari batu, kepada mereka Yesus mengatakan demikian, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu terhadap perempuan itu." (Injil Yohanes 8:7), dengan jawaban ini orang-orang Yahudi kehilangan alasan untuk menghukum wanita itu dan mereka pun pergi.
Kepada perempuan tersebut Yesus berkata, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang." (Injil Yohanes 8:11)
Tanpa membatalkan atau meng-abrogasi Hukum Taurat Yesus memberikan solusi yang lain yang lebih baik yaitu pengampunan dan belas kasih.
Semangat Perjanjian Baru seperti inilah yang menjadi bentuk Final dari Kristianitas dan diajarkan kepada seluruh manusia.
Selain itu kekristenan di sebarkan bukan sebagai Ideologi yang penuh Propoganda dan pemaksaan  tapi melalui pengajaran dan teladan, "..Pergilah jadikanlah semua bangsa Murid-Ku." (Injil Matius 28:19) demikianlah sabda Yesus, bahkan ketika menghadapi penolakan penggunaan pemaksaan dan kekerasan tetap bukan pilihan!, kata Yesus, "Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." (Injil Markus 6:11).
Itulah tujuan kekristenan bukanlah mendominasi dunia dan memperbudak manusia dengan mengatas namakan  ketaatan kepada Allah tapi untuk membebaskan manusia dari dosa, sehingga kemanusiaan kita dapat menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan.
Perlu di catat bahwa kemuliaan Tuhan hanya bisa di ekspresikan dengan sempurna dalam kebebasan manusia sebagai anak-anak-Nya bukan ketaatan seperti budak yang melakukan segala perintah karena takut akan hukuman.
Disini kita bisa melihat perbedaannya, Kontras sekali!
Islam bertujuan mendominasi dunia dan memperbudak kemanusiaan sementara Kekristenan justru membebaskan kemanusiaan agar menjadi Ekspresi kemuliaan Tuhan!.
Dalam Islam penggunaan kekerasan adalah pilihan untuk mencapai tujuan sedangkan dalam Kekristenan tujuan itu di capai melalui teladan dan pengajaran bukan melalui pemaksaan apalagi kekerasan!.
Dengan perbedaan bagaikan langit dan bumi ini sebenarnya kita sudah dapat melihat manakah Agama yang berasal dari Tuhan dan manakah yang bukan!.
Islam dapat di ibaratkan seperti makanan enak yang tampak menggiurkan dan menarik selera tapi di dalamnya terdapat Racun mematikan.
Jika seseorang makan apa yang ada di permukaan tentunya tidak masalah..
Dia bisa menjadi Muslim yang baik dan ramah terhadap sesamanya, tetapi ketika ia terus menikmatinya dan tanpa sadar sampai bagian yang beracun di dalamnya di situlah mulai timbul masalah.
Ajaran-ajaran Islam yang sarat semangat ideologis, kekerasan dan sikap intoleran mulai menjadi bagian dari hidupnya.
Islam juga bisa di ibaratkan dengan seperti serigala berbulu domba,
Islam yang sering di tampilkan dipermukaan adalah Islam dengan bulu domba yang mengajarkan kebaikan, kedamaian dan seolah punya semangat toleransi, "bagimu Agamau dan bagiku Agamaku" dsb.. Tapi di balik semua itu tersembunyi nafsu serigala Islam ideologis yang siap menerkam dan mendominasi dunia dengan segala cara kapanpun kesempatan itu ada termasuk dengan kekerasan dan teologisme bila perlu.

SATU HAL YANG DAPAT DISIMPULKAN.
Islam sejak awal memang di rancang untuk menipu dan mencelakakan manusia!
Jadi apakah Islam agama damai?
Ya!.
Tapi itu cuma kulitnya.
Islam yang sesungguhnya adalah Ideologi yang Totaliter agresif yang jauh samasekali dengan kedamaian. Ketika para Politisi dan para Apologis Islam berbicara tentang Islam periode Mekah yang tampak di permukaan, para Teroris dan Ulama-ulama  Radikal berbicara tentang Islam periode Madinah yaitu jati diri Islam yang sesungguhnya!.
Dua-duanya memang benar..
Tapi sekarang kita tahu Islam yang mana yang mereka maksudkan.

Sekian dulu postingan saya kali ini.
Wassallam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡 T̼s̼ ̼ᴋ̼ᴀ̼ʟ̼ɪ̼ ̼ɪ̼ɴ̼ɪ̼ ̼ᴄ̼ᴜ̼ᴋ̼ᴜ̼ᴘ̼ ̼ᴘ̼ᴀ̼ɴ̼ᴊ̼ᴀ̼ɴ̼ɢ̼,̼ ̼ᴍ̼ᴏ̼ʜ̼ᴏ̼ɴ̼ ̼ᴋ̼...