Rabu, 04 September 2019

MUHAMMAD (﷽) — NABI PALSU.

Assalamu'alaikum ..
Ada dua hal yang sensitif dalam Islam yaitu Al-Qur'an dan Muhammad (ﷺ), keduanya dimitoskan suci dan sempurna tanpa cela.
Sikap ini sangat penting bagi Islam karena keduanya merupakan pondasi yang membangun seluruh keislaman.
Tapi ada masalah besar, keduanya ternyata sangat rapuh dan tidak tahan terhadap upaya-upaya Kritik untuk mempertanyakannya, lalu kebenaran tentang Al-Qur'an dan Muhammad(ﷺ) tidak lebih mitos-mitos dan propoganda yang jauh dari kebenaran, akibatnya Akal sehat tidak mampu melindungi Al-Qur'an dan Muhammad (ﷺ) maka Muslim perlu dengan cara lain untuk melindungi keduanya, yaitu dengan ancaman mati bagi siapa pun yang di anggap menghina keduanya.
Di Artikel yang sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa Al-Qur'an tidak lebih dari Hoax terbesar sepanjang sejarah manusia. Al-Qur'an tidak lebih dari kitab palsu, entah itu buatan Muhammad (ﷺ) atau inspirasi dari Iblis atau gabungan dari keduanya.
Nah.. pada Artikel kali ini saya akan berbicara mengenai Muhammad (ﷺ) yang menurut mitos dan propoganda Islam adalah Nabi terbesar dan Nabi terakhir bagi umat Manusia, karena dengan mitos dan propoganda fakta sesungguhnya tentang Muhammad (ﷺ) tidak dapat dimengerti oleh umat Islam selama lebih dari 17 abad.
Apa yang mereka pahami tentang Muhammad (ﷺ) sudah ditutup-tutupi dan di poles sedemikian rupa dengan maksud agar mereka percaya Muhammad (ﷺ) sebagai Nabi dan Teladan yang sempurna!.
Pada fakta sesungguhnya tidaklah demikian, beruntung pada dunia informasi seperti sekarang ini, fakta-fakta tersebut tidak bisa lagi di tutup-tutupi seperti di masa lalu, pada akhirnya umat Islam dapat mengetahui siapa sesungguhnya Muhammad (ﷺ) yang selama ini dimitoskan sebagai Nabi.
Kebenaran memang tidak dapat disembunyikan selamanya, suatu saat pasti akan terungkap.
Berdasarkan fakta ada banyak sekali alasan logis untuk menyangkal kenabian Muhammad(ﷺ), Postingan ini tidak bermaksud untuk mengungkapkan semuanya, hanya beberapa saja tapi memberikan alasan mengapa Muhammad (ﷺ) bukanlah seorang Nabi.
MUHAMMAD (﷽) ADALAH SEORANG PENYEMBAH BERHALA!.
Pada waktu itu di Mekah hanya ada dua agama monotheis yaitu Yahudi dan Kristen dan Muhammad (ﷺ) bukanlah pengikut dari Keduanya, jadi kesimpulannya jelas dan terang benderang.
Jika Muhammad (ﷺ) bukan pengikut Kristen atau pun Yahudi maka Muhammad pasti mengikuti Agama keluarga dan Nenek moyangnya yang tidak lain adalah penyembah berhala,
ini di perkuat oleh fakta bahwa Muhammad (ﷺ) sering kali mencium batu hitam (Hajar Aswad) seperti yang dilakukan para Penyembah berhala pada masa itu, yang benar Muhammad tidak lebih dari seorang penyembah berhala!.Tentu ini menyakitkan bagi Muslim, tapi seperti itulah faktanya. aswad yang di puja Muhammad (ﷺ) masih di sembah sampai hari ini.
Yang kedua, rela membayar mahal untuk pergi guna mengikuti sisa-sisa ritual Pagan yaitu dengan bertawaf mengelilingi sebanyak tujuh kali serta mencium batu hitam Hajar aswad,
Bagaimana mungkin nabi besar dan dan terakhir tidak lebih dari bekas penyembah berhala yang mengajarkan praktek penyembahan berhala pada pengikutnya?
MUHAMMAD (﷽) ADALAH SEORANG PENDOSA.
Baik dia sesudah menerima Al-Qur'an maupun sesudahnya ini bertentangan dengan mitos yang di percaya Muslim bahwa Muhammad (ﷺ) terbebas dari dosa atau maksiat, fakta ini termuat oleh ayat-ayat Al-Qur'an sendiri, misalnya saja QS.40:55 dan Qs. 48:1-2.

Menurut Alkitab tidak seorang pun terbebas dari dosa terkecuali Yesus bahkan Islam percaya akan hal itu, lantas bagaimana Nabi datang konon sesudah Yesus tidak lebih dari seorang Pendosa, baik setelah ia menerima kenabiannya maupun sesudahnya?
Jika Muslim menggunakan akal sehat, maka seharusnya yang menjadi teladan Muslim adalah Yesus Kristus yang terbebas dari dosa bukan Muhammad (ﷺ) yang jelas-jelas seorang pendosa!.
MUHAMMAD (﷽) TIDAK LEBIH DARI MANUSIA CABUL.
Muhammad (ﷺ) bermasalah dengan Sexsualnya,
salahsatunya adalah dia seorang pedofil, fakta-fakta dari sumber Islam menunjukkan bahwa setelah Khadija isteri pertamanya meninggal Muhammad (ﷺ) mengikat kontrak perkawinan dengan Aisya yang berusia 6 tahun dan menidurinya sebagai Isteri saat Aisya berusia 9 tahun.
Apakah seorang Pedofil seperti ini layak disebut sebagai nabi?
Muhammad (ﷺ) juga mengawini Zainab yang sebelumnya adalah isteri dari Zaid anak angkatnya sendiri, selain itu ia juga berhubungan Sex dengan budaknya yang bernama Maria orang koptik di tempat tidur Hafsa isterinya saat hafsa pergi sebentar menemui Ayahnya, ini jelas-jelas perzinahan, suatu perilaku yang tak bermoral dan jauh dari karakter seorang nabi.
Obsesinya juga terhadap sex sangat besar, dia sering menyombongkan diri pada sahabat-sahabatnya bahwa Allah memberi kekuatan sex setara 30 orang lelaki, maka selain memiliki belasan Isteri Muhammad (ﷺ) juga memiliki budak sex yang tak terhitung banyaknya.

Kegilaannya pada sex ini bahkan teruskan pada pengikutnya! Muhammad mengijinkan para pengikutnya untuk menjalani nikah Mut'ah atau kawon kontrak selana jangka waktu tertentu.
Ini tidak lebih dari Pelacuran yang di legalkan!.
Muhammad (ﷺ) mengijinkan pengikutnya untuk menjadikan wanita-wanita tawanan perang sebagai budak sexs, tidak perlu heran bahwa surga yang ditawarkan dalam Al-Qur'an adalah tempat yang dipenuhi dengan wanita-wanita pemuas birahi layaknya tempat pelacuran. Banyak Muslim tertarik menjalani jihad demi memperoleh surga yang di penuhi dengan kenikmatan sexsual semacam ini.
Manusia yang terobsesi berat dengan Sex seperti inikah nabi yang di percaya Muslim?!.
MUHAMMAD (﷽) MERENDAHKAN MARTABAT WANITA DAN MELAKUKAN KDRT.
Melalui Al-Qur'an Muhammad(ﷺ) mengajarkan bahwa nilai kesaksian wanita adalah setengah dari kesaksian pria dan juga seorang suami berhak untuk memukul Isterinya. Ini sangat jauh sekali dari gambaran kesetraan pria dan wanita, bahkan Muhammad (ﷺ) juga melakukan kekerasan KDRT dengan memukul Aisya isteri kesayangannya hingga berbekas, jika Aisya di perlakukan seperti itu ntah seperti apa kelakuannya pada isteri-isteri lain.
Seorang nabi yang benar tidak akan menempatkan wanita di bawah pria kaerena itu bertentangan dengan Kodrat penciptaan manusia. Tapi Muhammad (ﷺ) justru melakukannya itu menunjukkan bahwa dia memang bukanlah seorang Nabi.
Ini asumsi bahwa Islam mengajarkan kesetaraan wanita dan pria hanyalah mitos dan propoganda kosong yang menyesatkan!.
Muhammad tidak mengajarkan kesetaraan pria dan wanita dalam Islam, dia merendahkan martabat wanita.
HIDUP MUHAMMAD (﷽) PENUH KEKERASAN DAN HAUS DARAH!.
Pada awal kenabiannya di mekah, Muhammad (ﷺ) belum memiliki banyak pengikut, akibatnya semangat toleran terhadap Agama lain masih cukup kental.
Ayat-ayat yang muncul dalam periode ini sering di manfaatkan oleh kaum Muslim untuk wajah Islam yang damai.
Tapi hal ini segerah berubah setelah Muhammad (ﷺ) pindah ke Yathrib atatu Madinah, dikota tersebut Muhammad (ﷺ) mulai membangun kekuatan dan menumpuk kekayaan dengan cara Merampok pedagang-pedagang dengan iming-iming untuk mendapatkan bagian dari jarahan, kesempatan membawa budak-budak sex dan surga yang di penuhi dengan bidadari pelayan sex Muhammad (ﷺ) mulai banyak meraih pengikut dan membangun kekuatan militer yang dahsyat.
Pada mula inilah dahulu Al-Qur'an mengajarkan ayat-ayat kekerasan dan Terorisme. Ayat-ayat ini menggantikan atau mengabrogasi ayat-ayat sebelumnya yang turun di Mekah, pada priode ini juga karakter kejam dan hasrat Muhammad (ﷺ) terlihat dengan jelas mulai dari perintahnya untuk membunuh wanita yang dianggapnya menghinanya melalui puisi, membunuh pemimpin Yahudi bernama Kinanah dengan siksaan yang kejam hanya karena dia menolak memberi tahu keberadaan harta sukunya, hingga perintahnya memerangi dan membunuh siapapun yang tidak menerima Islam sebagai kebenaran, ayat-ayat inilah yang kemudian yang dilakukan oleh sebagian Muslim untuk memerangi dan memusuhi orang-orang Yahudi dan Kristen yang mereka anggap Kafir, sampai dengan akhir hayatnya Muhammad (ﷺ) lebih dari 50 kali terlibat dalam peperangan baik yang di pimpinnya secara langsung maupun tidak dan Muhammad telah membunuh ribuan orang atas nama Islam, baik dengan tangannya sendiri ataupun melalui perintahnya.
Menurut Ibnu Hisyam dalam bukunya "Thé life of Muhammad" ia sendiri yang berkata demikian, 'Aku di utus Allah dengan pedang yang ditanganku dan kekayaanku akan datang dari bayangan pedangku dan siapa pun yang tidak setuju dengan keinginan ku akan di permalukan dan di hukum.'
Jadi kalau ada orang berkata Islam adalah agama damai maka itu hanya propoganda yang menyesatkan karena ayat-ayat damai dan toleran tersebut sudah di gantikan oleh ayat-ayat yang penuh dengan kekerasan!.
Kesimpulannya sangat sederhana, jika Muhammad (ﷺ) seorang nabi dan agama yamg diajarkannya adalah kebenaran dia tidak perlu menyebarkannya dengan kekerasan, tapi nampaknya Muhammad (ﷺ) memang bukan seorang nabi dan juga Islam bukanlah ajaran Kebenaran maka untuk menyebarkannya di perlukan propoganda dan pemaksaan melalui kekerasan!
MUHAMMAD (﷽) TIDAK MEMILIKI SATU PUN MUJIZAT UNTUK MENDUKUNG BUKTI KENABIANNYA!.
Seperti yang diakuinya sendiri dan di konfirmasi oleh Al-Qur'an, Muhammad (ﷺ) tidak memiliki Mujizat sebagai bukti kenabiannya sebagaimana yang dimiliki para Nabi yang di utus Tuhan sebelumnya, ini membuktikan bahwa klaim kenabiannya tidak di dukung oleh bukti yang bersifat adikodrati, dengan kata lain kenabiannya hanyalah klaim omong kosong yang berasal dari manusia!
KEPALSUAN KENABIAN MUHAMMAD (﷽) DI KONFIRMASI OLEH KEMATIANNYA SENDIRI.
Setelah membantai orang-orang Yahudi du Khaybar Muhammad (ﷺ), Muhammad dijamu oleh seorang wanita Yahudi yang suaminya mati salam Perang tersebut, wanita itu meletakkan racun kedalam makanannya yang diberikan kepada Muhammad (ﷺ) dan sahabat-sahabatnya, dia ingin menguji jika Muhammad seorang Nabi, pastilah Muhammad mengetahui keberadaan racun tersebut.
Apa yang terjadi?
Ternyata Muhammad(ﷺ) memang bukanlah Nabi dan ia menyantap makanan tersebut sehingga mengalami keracunan, memang racun tersebut tidak langsung membunuh Muhammad (ﷺ) tetapi akibatnya Muhammad (ﷺ) mengalami penderitaan selama bertahun-tahun hungga mengakibatkan kematiannya. Kepada Aisya saat sekarat di tempat tidurnya Muhammad mengeluh, "Oh Aisya aku masih merasakan sakit akibat makanan yang ku makan di Khaybar, dan saat ini aku merasa urat nadiku seperti di putuskan akibat racun tersebut!".
Ini seperti yang di kisahkan oleh Ibnu Abbas salam hadits Sahih Bukhari, ternyata ini menggenapi ayat Al-Qur'an sendiri tentant Muhammad (ﷺ) bunyinya demikian, "seandainya dia (Muhammad) mengatakan sebagian perkataan (Atas nama kami), niscaya benar-benar kami pegang tangan kanannya, kemudian benar-benar potong urat nadinya." (As.69:44-46).
Jadi berdasarkan apa yang tercatat dalam Al-Qur'an dan Hadits Muhammad (ﷺ) mengalami kematian yang sangat menyakitkan dan merasa terpotong urat nadinya dan itu akibat dari kelakuannya yang telah menyesatkan Manusia dengan ayat-ayat palsu hasil dari karangannya sendiri.
Menurut Al-Qur'an dan bukan menurut Alkitab Allah menyelamatkan Yesus (Nabi Isa) dari penyaliban tapi ironisnya Allah tidak mau menyelamatkan Muhammad (ﷺ), justru Muhammad (ﷺ) mengalami kematian tepat seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an jika Muhammad (ﷺ) memalsukan ayat-ayat Al-Qur'an dengan kata-katanya sendiri.
ini adalah bukti yang paling jelas berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad (ﷺ) hanyalah seorang Nabi Palsu.
Sekarang kepada saudara-saudaraku kaum Muslim, jangan biarkan jiwamu terus disesatkan oleh Islam, sègera tinggalkan Islam demi keselamatan dirimu sendiri, jika kalian menggunakan Akal sehat maka kalian akan melihat dengan jelas bahwa Muhammad bukanlah seorang Nabi dan Islam bukanlah Agama yang mengajarkan kebenaran.
Sekian dulu postingan saya kali ini.
Akhir kata Wabillah taufiq wal hidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡

𝗦𝗬𝗔𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗞𝗡𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗨𝗦𝗧𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥'𝗔𝗡 T̼s̼ ̼ᴋ̼ᴀ̼ʟ̼ɪ̼ ̼ɪ̼ɴ̼ɪ̼ ̼ᴄ̼ᴜ̼ᴋ̼ᴜ̼ᴘ̼ ̼ᴘ̼ᴀ̼ɴ̼ᴊ̼ᴀ̼ɴ̼ɢ̼,̼ ̼ᴍ̼ᴏ̼ʜ̼ᴏ̼ɴ̼ ̼ᴋ̼...